TEMPO.CO, Jakarta -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat atas meningkatnya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah Indonesia.
Kepala Subbidang dan Analisis Iklim BMKG Adi Ripaldi mengatakan bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi seperti hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. "Dampaknya seperti terjadi banjir, longsor dan lain-lain," kata Adi saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Februari 2018.
Baca : Begini Kendala Tim SAR Mencari Korban Hilang Longsor Brebes
Dalam rilis BMKG yang diterima Tempo hari ini, beberapa wilayah di Indonesia yang sedang dilanda peningkatan kejadian bencana hidrometeorologi antara lain longsor di Brebes, banjir di Bandung, Cirebon, Jombang dan Bojonegoro, serta angin kencang di Sidoarjo.
BMKG menyatakan kondisi itu dipicu oleh beragam fenomena seperti pola angin baratan yang cukup kuat dan didukung adanya pola daerah pertemuan angin atau konvergensi hingga dipicu oleh skala atmosfer skala lokal maupun skala yang lebih luas di sekitar lokasi bencana serta kondisi uap air dan kelembaban udara yang cukup tinggi.
BMKG mengingatkan dalam beberapa hari ke depan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan relatif tinggi.
Sejumlah petugas melakukan pencarian korban longsor di Desa Pasirpanjang, Salem, Brebes, Jawa Tengah, 23 Februari 2018. Pencarian korban hari ini melibatkan 535 personel yang berasal dari berbagai elemen masyarakat. AP Photo
Diprakirakan potensi hujan masih terus meningkat dalam tiga hari ke depan khususnya di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Untuk itu, secara secara umum, BMKG memberi lima imbauan kepada masyarakat yaitu:
1. Waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan genangan, banjir, banjir bandang, dan longsor.
2. Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh.
3. Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat atau petir.
4. Waspada kenaikan tinggi gelombang
5. Waspada hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil.